Asrinya Hutan Pinus di Kota Jambi


JAMBI - Sebuah taman dengan nuansa alam hutan buatan di daerah Kenali Bawah yang dikenal dengan Taman Hutan Kenali menawarkan suasana lain. Dengan luas lahan ± 10 ha, kita dapat menikmati indahnya alam hutan Pinus yang beralamat di Jl Jambi-Palembang Km 11 Kenali Asam. Selain pohon pinus, disini juga terdapat beberapa jenis pohon yang cukup sulit untuk ditemui didaerah lain seperti pohon Bulian, pohon Gaharu dan pohon Tembesu. Taman ini awalnya adalah tempat pembudidayaan tanaman Pinus, yang mulai dibangun pada tahun 1964 dan kemudian berkembang menjadi taman. taman ini sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa. Biasanya mereka berkemah atau hanya ingin liburan. Sembari belajar mengenal pohon yang memang cukup sulit ditemui. Sebagian tanaman yang dibudidayakan disini merupakan tanaman khas dari propinsi Jambi, salah satunya adalah pohon Bulian.

“Taman ini juga pernah dikunjungi oleh Gubernur Jambi, Pangdam Sriwijaya dan beberapa menteri. Bahkan ibu Megawati saat menjabat sebagai Wakil Presiden juga turut serta menanam salah pohon di taman hutan pinus ini,Untuk berjalan mengelilingi taman, kita dapat mengikuti jalan setapak yang memang dibuat untuk memanjakan pengunjung. Namun karena lahan taman ini luas, maka cukup menghabiskan banyak tenaga. Oleh karena itu, membawa bekal makanan dan minuman adalah penting diperhatikan. Dan kita dapat beristirahat di pondok-pondok kecil yang disediakan oleh pengelola, sambil menikmati sejuknya suasana taman. “Tapi ingat, jangan buang sampah sembarangan.


Selain berwisata, pengunjung biasanya menjadikan taman hutan ini untuk foto prawedding. Memang cukup menarik, karena Taman Hutan Kenali ini dikelola dengan baik. Kebersihan di Taman ini juga sangat diperhatikan. Bagi pengunjung yang ingin berkemah, dilarang menghidupkan api unggun di tempat sembarangan. Pihak pengelola menyediakan tong untuk menghidupkan api unggun. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran. aman Hutan Kenali merupakan kawasan wisata yang terletak disebelah selatan Kota Jambi. Hanya perlu waktu sekitar 15 menit dari pusat kota. Untuk masuk ke kawasan taman ini, pengunjung diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp. 2500,- per orang.(*)

Ujung Jabung Merupakan Mimpi yang jadi nyata


JAMBI - Sungai Itik Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Humas Provinsi Jambi) - Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, hasil kerja keras Pemerintah Provinsi Jambi dan para Gubernur terdahulu baru sekarang bisa menjadi kenyataan. apa yang diharapkan Masyarakat Provinsi Jambi Khususnya masyarakat ujung jabung, bagaikan Mimpi jadi kenyataan, hal demikian dikatakannya, Saat Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung oleh Gubernur Jambi dan Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Ir. Adolf R Tambunan bertempat di-Sungai Itik Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kamis (20-11).

Gubernur jambi dalam sambutannya menyampaikan, perencanaan pelabuhan ujung jabung ini sudah dipikirkan dan diperjuangkan dari Zaman Gubernur sebelumnya yaitu," Bapak Mashun sofoan, Abdurrahman soyoeti dan Zulkifli Nurdin, dari perjuangan inilah terus Kita lakukan dengan bantuan teman-teman anggota DPR RI dapil jambi serta putra jambi yang berada dijakarta, ini terus dilakukan pembicaraan, sehingga terwujudnya Pemandangan Tiang pertama Pembangunannya hari ini," ujar HBA.
Dikatakan HBA, Jambi tidak akan mukin maju dan tidak bisa bersaing dengan provinsi lain, tampa adanya pelabuhan samudera.

Gubernur juga mengatakan, dalam upaya merealisasikan pembangunan pelabuhan ujung jabung, pemerintah provinsi jambi telah membebaskan lebih kurang 100 ha dari 200 ha lahan untuk kawasan pelabuhan ujung jabung," disamping pemerintah Kabupaten turut membantu pembebasan lahan juga untuk akses jalan kepelabuhan masih dalam proses penyelesaian, disamping itu secara simultan juga dilakukan pembukaan dan pembangunan jalan akses sepanjang 43 Km dari desa simpang menuju ujung jabung," jelas Gubernur.

Selain itu Gubernur juga menjelaskan, ujung jabung juga akan menjadi bagian integral dari upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros Maritim dunia." Letak pelabuhan ujung jabung yang sangat strategis menghadap laut cina selatan, berada dalam jalur laut kepulauan indonesia 1 dan jalur perdaganga internasional di kawasan segitiga pertumbuhan dunia, bersama pelabuhan-pelabuhan lainnya dipesisir sumatra, akan menjadi salah satu kekuatan utama dalam pengembangan poros maritim, khususnya di wilayah barat Indonesia." jelas Gubernur
Ditambahkan Gubernur HBA, disamping pembangunan pelabuhan ujung jabung juga akan dibangun Pabrik besi baja yang ada diujung jabung dengan telah ditelitinya sumber besi yang berkerja sama dari Beijing RRC Fuhai Group.

Sementara Itu Direktur Pelabuhan dan Pengerukan dinjen Perhubungan Laut RI Ir. Adolf R Tambunan menyampaikan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pemerintah perlu mengembangkan jalur perekonomian bagi masyarakat dengan cara membuka akses baru pelabuhan ujung jabung yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi diprovinsi jambi. Disamping itu pemerintah Pusat telah siap membantu Pembangunan ujung jabung.

Pada kesempatan yang sama Bupati Tanjung Jabung Timur H. Zumi Zola Zulkifli Menyampaikan. Masyrakat ujung jabung sudah lama sekali mendambakan pelabuhan yang akan dibangun, diharapkan bisa merubah perekonomian masyrakat, bisa lebih baik lagi. Disamping pemerintah Kabupaten Tanjung jabung timur sangat mendukung penuh pembangunan samudra ujung jabung.
Dikatakan Bupati Kabupaten Tanjab tim telah mencadangkan 4200 hektar lahan, yang termasuk pembangunan listrik dan jembatan nipah panjang dan sadu.

Usai pembukaan dilanjutkan Peninjauan Lokasi Pembangunan Pelabuhan ujung jabung dan Penyerahan Pemotongan kerbau kepada Tokoh Masyarakat Desa sungai itik.

Turut serta pada kesempatan Ini Anggota Forkompimda Provinsi Jambi Kepala Dinas Provinsi Jambi Yang terkait, sekda Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sudirman, anggota Forkompimda Kabupaten Tanjung Jabung Timur para Kepala SKPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Camat, serta Para tokoh masyarakat dan para undangan lainnya.(*)

Sumber : jambiprov.go.id

Panggung Kajang Leko, Rumah Adat Orang Jambi


JAMBI - Jambi merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera. Kota Jambi terbentuk ketika Kerajaan Melayu Jambi berdiri sekitar abad XVII. Terletak di sekitar tepian Sungai Batanghari, Jambi dibentuk dari berbagai kebudayaan yang berasal dari berbagai etnik, strata sosial, ekonomi, dll yang dapat dilihat dari bangunan dan suasana tepi sungai.

Pada tahun 70an, Gubernur Jambi pernah mengadakan sayembara "Sepucuk Jambi Sembilan Rumah" untuk mencari rumah adat yang menjadi jati diri daerah Jambi. Dari hasil Sayembara tersebut, yang dipilih dan dijadikan sebagai rumah adat jambi adalah Rumah Panggung Kajang Leko.

Rumah Panggung Kajang Leko merupakan konsep arsitektur dari Marga Bathin. Hingga sekarang orang Bathin tetap mempertahankan adat istiadat yang ditinggalkan oleh pendahulu mereka, bahkan peninggalan Kajang Leko pun masih dapat dinikmati keindahannya dan masih dipergunakan hingga kini. Salah satu perkampungan Bathin yang masih utuh hingga sekarang adalah Kampung Lamo di Rantau Panjang.

Rumah Panggung Kajang Leko memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 12 meter x 9 meter. Keunikannya terletak pada struktur konstruksi & seni ukiran yang menghiasi bangunan.

Konstruksi bubungan atap rumah dinamakan "gajah mabuk" diambil dari cerita nama si pembuat rumah yang mebuk cinta namun tidak disetujui. Bubungan tersebut dibuat melengkung ke atas menyerupai perahu dinamakan "jerambah" atau "lipat kajang" dengan atap bagian atas dinamakan kasau, terbuat dari anyaman ijuk yang dilipat dua untuk mencegah air masuk ke dalam rumah.

Pada langit-langit rumah terdapat pemisah/pembatas yang dinamai "tebar layar" yang berfungsi untuk menahan rembesan tepias air hujan. Ruang diantara layar tebar dan atap biasanya difungsikan untuk menyimpan peralatan. sedangkan di bagian tepi, dinding rumah terbuat dari kayu yang dihiasi dengan ukiran.

Pintu rumah kajang leko ada tiga macam yaitu: pintu tegak, pintu masidinding, dan pintu balik melintang.

Rumah Panggung Kajang Lako memiliki 30 tiang yang terdiri dari 24 tiang utama dan 6 tiang palamban.


Rumah Panggung Kajang Leko adalah salah satu bentuk pengejawantahan cita rasa seni, budaya, dan keyakinan masyarakat Jambi yang tersirat mulai dari bentuk bangunan, fungsi ruangan, seni ukiran, dll. (*)

Nasi Minyak, Nasih Khasnya Orang Jambi


JAMBI - Nasi minyak ini makanan khas Jambi  berupa beras yang dimasak bersama susu, saos tomat, minyak samin dan rempah-rempah seperti jahe, jintan manis, jintan putih, kayu manis dan cengkih.

Wow, banyak sekali, ya, bahan untuk membuat nasi minyak. Nasi yang bentuknya mirip nasi kuning ini banyak dipengaruhi oleh masakan Arab yang sering menggunakan bumbu jintan, kayu manis dan cengkih.

Nasi minyak selalu ada saat acara-acara khusus seperti, pesta pernikahan, cukuran anak, dan menjadi hidangan yang tak boleh dilewatkan.

Nah, nasi minyak  itu paling enak kalau disantap dengan kari sapi atau ayam. Supaya tidak menimbulkan rasa enek , jangan lupa sediakan tambahan berupa acar timun, sambal nanas, kerupuk udang dan taburan bawang goreng. Nyam-nyam, komplit, deh rasanya!


Oh, iya, makan nasi minyak itu enaknya saat masih hangat atau baru matang. Aroma gurihnya pun masih tercium. Sedap! Siapa yang mau.(*)

Tari Inai, Tarian Melayu Jambi


JAMBI - Tari inai dalam konteks upacara adat perkawinan melayu di jambi khususnya di kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu di kuala jambi desa teluk majelis, gerak tari inai adalah gerakan berpola, yang diambil dari gerak-gerak silat, yaitu salah satu seni bela diri dalam kebudayaan Melayu.

Terdiri dari gerak pembuka, isi, dan penutup. Pola lantainya bebas dan variatif. Musik iringan yang digunakan adalah ensambel yang terdiri dari: biola dan akordion yang membawa melodi secara heterofoni, ditambah satu gendang ronggeng yang membawa rentak musik. Lagu dan rentak yang digunakan disebut patam-patam. Fungsi tari inai yang utama adalah sebagai eksprtesi ritual yaitu menjaga calon mepelai wanita dari gangguan-gangguan supernatural yang berasal dari manusia atau makhluk halus. Selain itu fungsinya adalah sebagai ungkapan estetik, hiburan, dan juga ekonomis.

Dalam upacara pernikahan masyarakat Melayu, pada umumnya malam berinai digunakan untuk berkumpul dengan semua keluarga dan teman-teman terdekatnya sebagai tanda melepas masa lajangnya untuk terakhir kalinya. Dahulu malam berinai dapat dilakukan selama tiga malam yakni: malam pertama disebut malam inai curi, dimana pengantin diberi inai1 oleh teman-temannya sewaktu ia tidur sehingga tidak ketahuan. Malam kedua disebut malam inai kecil, pengantin wanita dihiasi, didandani dan didudukkan di atas pelaminan yang dihadiri oleh sanak keluarga, tetangga, dan kerabat untuk ditepungtawari. Lalu dilanjutkan dengan inai besar, terlebih dahulu tari inai ditampilkan dan tarian Melayu lainnya.

kemudian pengantin wanita dipasangkan inai pada kuku jari-jari tangan dan kakinya oleh karena faktor waktu dan dana yang terkadang menjadi kendala, sehingga malam berinai hanya dilakukan satu malam sebelum keesokan harinya melakukan akad nikah. Kesenian
inai adalah merupakan seni pertunjukan yang melibatkan tari dan musik.

Tarian ini biasanya hanya dilakukan di rumah pengantin wanita saja, sedangkan di rumah pengantin pria tidak dilakukan upacara malam berinai. Hanya saja inai dihantar dari rumah pengantin wanita kerumah si calon pengantin pria dan menurut adat diadakan tepung tawar kemudian dilanjutkan pemasangan inai ke kuku jari-jari tangan dan kakinya oleh keluarga dan temanteman dekatnya.

Gerakan tari inai yang dilakukan merupakan kombinasi dari gerak-gerak hewan ataukejadian-kejadian alam, sehingga gerakannya hampir menyerupai gerakan silat. Pada dasarnya alat-alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi Tari inai ini adalah sebuah serunai Melayu yang berfungsi sebagai pembawa melodi, satu atau dua buah gendang Melayu satu muka (gendang ronggeng), dan sebuah gong.

Rentak musik yang disajikan berdasarkan irama musik silat seperti yang telah diketahui bahwa musik dari Melayu Batang Kuis yang selalu digunakan adalah musik Melayu yang berirama dan bertajuk patam-patam. Namun dari hasil pengamatan di lapangan, alat-alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi tari hiburan Melayu adalah sebuah biola,sebuah gendang ronggeng dan keyboard, sedangkan alat musik untuk mengiringi tari Inai adalah sebuah gendang ronggeng sebagai rentak atau tempo dan satu buah biola sebagai pembawa melodi.

Hal itu dipengaruhi karena adanya perubahan dalam penggunaan alat musik, akan tetapi musik yang digunakan dalam penyajian tari inai tetap patam-patam. Fungsi tari inai yang dilakukan pada saat upacara malam berinai yang merupakan salah satu upacara adat Melayu. Tari inai adalah tari yang difungsikan pada malam berinai yang mempunyai makna simbolis dan pengintegrasian masyarakat terhadap keluarga yang menggunakan acara malam berinai.

Penari inai memakai busana adat Melayu. Kepala ditutup dengan memakai peci dan mengenakan baju baju Gunting Cina atau baju Kecak Musang dan celana panjang longgar kemudian, memakai. Sesamping yaitu kain sarung atau songket yang dibentuk segitiga atau sejajar dan diikatkan ke pinggang tepatnya di atas lutut. Properti yang digunakan pada tarian berfungsi sebagai pelengkap saja atau juga sebagai alat pendukung gerak tari tersebut, properti juga sering dipakai sebagai nama, judul dari sebuah tarian, misalnya properti payung untuk tari payung, properti piring untuk tari tari keris, dan lain-lainnya.(*)

Prosesi Wisuda STMIK Nurdin Hamzah Jambi Tahun Akademik 2014/2015

Wisudawan Teknik Informatika foto bersama Dosen - dosen tercinta STMIK Nurdin Hamzah Jambi
JAMBI - Suasana kebahagiaan yang mengelilingi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nurdin Hamzah Jambi (STMIKNH) , pada hari Rabu (12/11) . Bagaimana tidak? Sejumlah 245 lulusan yang terdiri dari 130 lulusan dari Jurusan Sistem Informasi, 99 lulusan Teknik Informatika, dan 16 lulusan Jurusan Manajemen Informasi yang telah berhasil meraih gelar Sarjana dan Diploma setelah menyelesaikan studi mereka di STMIK Nurdin Hamzah Jambi 

Wisudawan Teknik Informatika

Dengan wajah yang cerah, para lulusan dan keluarganya memasuki Gedung Abadi Convention Center Jambi untuk menghadiri Upacara Wisuda Program sarjana dan Diploma. 

Wisudawan yang berpose dengan Dosen Tercinta Ibu Reny Wahyuning Astuti, S.Kom, M.Kom STMIK Nurdin Hamzah Jambi

Dimulai dengan sambutan dari Ketua, Sum Indra, SE, MMSi, mengumumkan 5 lulusan yang memperoleh IPK cumlaude dan lulusan dengan masa studi tercepat. Di antara 5 lulusan yang mencapai IPK tinggi, adalah Letty yang meraih IPK Tertinggi 3,88, dan Indra Kusuma yang meraih IPK  3,85.(*)

Menikmati Indahnya Gunung Masurai Jambi

Gunung Masurai

JAMBI - Gunung Masurai (2935 mdpl) terletak di Provinsi Jambi Kabupaten Merangin dan mencakup 3 Kecamatan yaitu Kecamatam Lembah Masurai, Jangkat dan Sungai Tenang. Gunung Masurai berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Menurut cerita rakyat di kaki Gunung Masurai, nama Masurai berasal dari dua kata yaitu emas dan terurai, jadi penduduk di kaki gunung melihat emas terurai yang berkilauan di puncak gunung sehingga mereka menyebut gunung itu Gunung Masurai.
Gunung Masurai termasuk dalam kategori Sleeping Mountain atau gunung yang sudah tidak aktif lagi. Gunung Masurai mempunya tiga puncak, Puncak Satu, Puncak Utama dan Puncak Lancip. Di Gunung Masurai juga terdapat 2 danau vulkani yaitu Danau Kumbang 2539 mdpl dan Danau Maboek 2533 mdpl, gunung ini memiliki udara yang sejuk. Bagi wisatawan yang menyukai tantangan alam, objekwisata Gunung Masurai menawarkan keindahan alam sekaligus sebagai tempat olah raga mendaki gunung.
Trip dari kota Bangko - Sungai Lalang ± 2 jam perjalanan mengunanakan Travel dengan biaya Rp.60.000,-
Sungai Lalang - Shleter 1 ±  2 jam
Shelter 1 - Puncak Danau Kumbang ± 2 jam
Puncak Danau Kumbang - Danau Kumbang ± 1/2 jam

Puncak Danau Kumbang - Top Masurai ± 2 jam (*)

Wisata Geopark Merangin Yang Menuju Warisan Dunia

Geopark Merangin
JAMBI - Kabupaten Merangin yang berada di provinsi Jambi menyimpan banyak kekayaan alam baik itu berupa komoditas tambang maupun bentang alam . Sebagian dari kekayaan alam tersebut sangat special, karena memiliki keunikan yang sangat jarang di temukan di daerah lain di muka bumi ini.
Saat ini lokasi Flora Jambi berada didalam pengaruh tektonik Busur Sumetera yang Aktif. Dan Sepanjang pembentukan Busur Sumetera dari waktu ke waktu, sangat jarang ditemukan proses seperti yang demikian disebutkan di atas. Tentu saja hal ini bisa di manfaatkan sebagai kajian untuk mengetahui evolusi Pulau Sumatera, dengan menjadikan kawasan ini sebagai bukti sejarah yang sangat penting terhadap evolusi Bumi secara Global.
Perjalanan menyusuri sungai Merangin rute Air Batu – Teluk wang, merupakan sebuah perjalanan yang akan membawa kita kedalam nuansa gunung api yang sangat kental. Dimana sepanjang rute tersebut dapat dengan mudah kita temukan singkapan dengan ciri – ciri yang sangat identik dengan endapan hasil dari letusan gunung api, dimana yang mendominasi adalah piroklastik. Sekurang – kurangnya terjadi lima kali periode letusan dengan rentang waktu yang cukup panjang. 

Diawali dengan satuan batuan andesit di dusun Air Batu, dan di akhiri dengan satuan konglomerat di Teluk Wang. Dan di antaranya merupakan keunikan dari beberapa tipe lingkungan pengendapan dengan satuan batuannya merupakan endapan piroklastik. Araucaryoxylon berada pada lapisan karbonan hasil dari endapan danau air tawar, dan dengan selaras menindih aliran piroklastik ( Periode letusan pertama ). Dan hutan purba dimana pohon ini tumbuh berada pada horizon hutan bawah. Dan tentu saja proses pengendapanny tidak lepas dari pengaruh banjir pantai dengan batupasir tufan sebagai bukti. Endapan Laut yang jelas tersingkap dapat kita temukan di Teluk Gedang. Merupakan Satuan Batugamping yang mengandung fosil brachiopoda, gastropoda, fusulina dan polen. Endapan ini terbentuk pada Peride letusan kedua dan menjari dengan endapan piroklastik yang mengandung sisa tumbuhan terbakar. Pada periode letusan ke-tiga dan ke-empat, endapan piroklastik yang terbentuk berupa tuf rioit dan dasit yang banyak tersingkap disepanjang rute tersebut. Satuan aliran Lava Basalt muncul pada periode letusan ke-lima. Singkapan ini muncul didaerah muara Sungai Karing. Banyak ditemukan Fosil Pangkal Pohon yang berada pada Horizon Hutan Menengah.
Proses Geologi yang ada dilokasi ini, menjadi begitu menarik untuk dilakukan riset yang lebih detil. Karena masih banyak menyimpan cerita tentang sejarah Bumi.(*)

Tari Rentak Kudo (Kerinci)

Tari Rentak Kudo

JAMBI - Tari Rentak Kudo (Rentak Kuda) adalah tari tradisional kerakyatan dari daerah Kerinci, tepatnya berasal dari daerah Hamparan Rawang sejak tahun 1970. 
Tari ini juga termasuk jenis tari pergaulan tidak memandang kedudukan maupun strata sosial. Tari ini dilakukan oleh masyarakat Kerinci awalnya sebagai hiburan pada acara pesta pernikahan, namun  saat ini berkembang sebagai tari di berbagai acara seperti acara-acara kenduri adat atau yang lainnya.

Tari ini termasuk kedalam jenis tari masal, karena disamping penari, penonton juga di ajak ikut menari bersama-sama. Usia penari pun tidak di tentukan ada yang tua dan muda semua ikut menari.
Adapun unsur-unsur pendukung tari ini adalah:

Gerak : Adapun gerak tarinya di ambil dari gerakan pencak silat seperti: langkah tigo, merayap dan berseling.

Musik : Alat musik yang digunakan adalah rebana besar, yang di iringi oleh vokalis yang sering disebut dengan pengasuh. Adapun syair yang dinyanyikan berupa pantun-pantun lagu, yang disesuaikan dengan acaranya. Musik pada tarian ini berupa musik yang berirama rentak gembira. Semua penari, penonton, pemusik dan pengasuh secara spontanitas ikut menari.

Kostum : Tarian ini tidak memiliki kostum yang telah ditentukan, kostum yang digunakan adalah kostum yang digunakan oleh penari, penonton, dan pemusik saat acara tersebut berlangsung. Biasanya setiap kelompok tari memiliki kostum yang ditentukan sendiri.

Tari ini sangat digemari oleh masyarakat Kerinci, oleh karena itu tari Rentak Kudo ini, telah berkembang hampir seluruh Kecamatan yang ada di Kerinci, seperti : Kecamatan Hamparan Rawang, Sungai Penuh, Air Hangat, Air Hangat Timur, Depati Tujuh, dan Gunung Kerinci.(*)


Djambe Istilah Awal Nama Kota Jambi

Candi Muara Takus

JAMBI - Nama Jambi diambil dari istilah "DJAMBE " (sebutan untuk sejenis pohon pinang dalam bahasa Jawa). Istilah ini kemudian berubah menjadi "DJAMBI".

Dan karena ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, nama Djambe berubah menjadi JAMBI. Kemudian nama ini resmi dipakai sebagai nama tempat, seperti Keresidenan Jambi, Propinsi Jambi dan Kota Jambi.

Provinsi Jambi secara resmi menjadi provinsi pada tahun 1958, berdasarkan pada Undang-undang No. 61 tahun 1958 tanggal 25 juni 1958.

Ibu Kota : Jambi

Letak : 0º 45’ – 2O 45’ Lintang Selatan antara 101 O 10’ – 104O 44’ Bujur Timur.
Luas : 53.435,72

Jumlah Penduduk : 446.872 jiwa (2005)

Berbatasan : Pantai Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan laut Cina Selatan dan Lautan Pasific, pada alur lalu lintas Internasional dan Regional.

Bahasa Daerah : Indonesia, Melayu, Jawa(*)

Masjid Agung Al Falah (Masjid 1000 Tiang)


JAMBI - Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Seribu Tiang. Hal ini dikarenakan uniknya bangunan masjid ini. Masjid dipenuhi dengan tiang penyangga tanpa dinding sehingga sirkulasi udara dan cahaya bisa berjalan lancar. Meskipun dijuluki Masjid Seribu Tiang, jumlah tiang yang ada sebenarnya hanya 256 buah saja.


Masjid Agung Al Falah dibangun dalam waktu sembilan tahun yaitu antara tahun 1971 sampai dengan tahun 1980. Tempat wisata budaya ini mampu menampung sampai 10.000 orang jamaah. Masjid yang tidak mempunyai pintu dan jendela ini berada di Jalan Sultan Thaha Nomor 60, Legok, Kecamatan Telanaipura.(*)

Danau Gunung 7 Kerinci : Danau Yang Penuh Pesona dan Misteri



JAMBI - Danau Gunung Tujuh adalah danau yang indah dan unik di Indonesia. Danau ini berada di puncak Gunung Tujuh dan menjadi salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara dengan luas sekira 960 hektar, panjang 4,5 km, serta lebar 3 km. Ketinggian danau tersebut sekira 1,950 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berada di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Karena letaknya di atas gunung, menjadikan suasana danau masih asri dan alami. Udara segar, panorama hijau, dan air danau yang jernih menyuguhkan keindahan yang mampu membuat Anda betah untuk berlama-lama menikmati pemandangannya. Selain sebagai tempat melepas penat dan bersantai, danau ini juga digunakan sebagai sumber mata pencaharian nelayan setempat.

Danau Gunung Tujuh adalah danau vulkanik nan menawan yang tercipta karena proses letusan gunung api yaitu Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci. Letusan gunung tersebut menyebabkan terbentuknya sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air hujan sehingga membentuk sebuah danau. Danau Gunung Tujuh mengaliri beberapa sungai di Jambi, salah satu alirannya bermuara di Sungai Batanghari.

Danau gunung tujuh memiliki luas sekira 12.000 m² dan termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Semblat sehingga di sini Anda berkesempatan untuk mendakinya selepas mengunjungi danau ini.

Dinamai Danau Gunung Tujuh karena dikelilingi tujuh puncak gunung di sekitarnya. Gunung-gunung tersebut, yaitu: Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut (2.350 m), Gunung Selasih (2.230 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh (2.735 m).


Keberadaan danau ini beriring dengan cerita legenda masyarakat setempat sebagai tempat berdiamnya kekuatan supranatural dari dua mahluk halus yang menjaganya yaitu Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti dengan pengikutnya yang berwujud harimau. Penuturan lain menceritakan bahwa danau ini dihuni sepasang naga. Naga jantan menghuni danau dan naga betina menghuni hulu sungainya. Masyarakat Kerinci mengenali Danau Gunung Tujuh sebagai Danau Sakti. Hal tersebut dikaitkan dengan air danau yang senantiasa bersih dimana dedaunan yang jatuh dari pohon di sekitar danau tidak nampak di airnya. Sering pula diceritakan terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba di danau ini. Sebagian warga sekitar menyebutnya danau ini dengan nama Danau Para Dewa yang menyimpan pesona sekaligus misteri.(*)
Moehardian

Translate