Dosen STMIK Nurdin Hamzah, Hambali Furnawan, ST |
JAMBI - Menggeluti profesi sebagai Dosen tentunya tak
terlepas dari pergaulan dengan mahasiswa. Namun tak semua Dosen memiliki rasa
tanggungjawab penuh sebagai tenaga pendidik bagi mahasisnwanya. Tetapi lain
halnya dengan Hambali Furnawan ST, Dosen
STMIK Nurdin Hamzah Jambi. Dirinya menggeluti profesinya dengan penuh
tanggungjawab serta selalu beradabtasi dengan lingkungan sekitarnya.
Sosok Hambali Furnawan ST tak asing lagi bagi Mahasiswa
STMIK Nurdin Hamzah Jambi. Dosen yang terkenal penyabar dalam mendidik ini
merupakan Dosen tetap Jurusan Teknik Informatika.
Kesehariannya cukup sederhana dan penuh sapa kepada
mahasiswanya. Hambali Furnawan ini boleh dikatakan sebagai dosen panutan dalam
mengajar. Ayah dari dua anak ini memiliki sosok yang sabar dalam mendidik
mahasiswanya.
Senyum khas dan canda gurau yang dia miliki membuat
rekan-rekan dosen dan mahasiswa segan akan sosok pribadinya. Dirinya juga
membimbing mahasiswa dengan penuh rasa tanggung jawab.
Guna mendekatkan diri dengan lingkungannya, Hambali Furnawan
tak segan-segan ikut bermain futsal yang juga merupakan hobinya. Lewat main
futsal itu, dia bisa berinteraksi sosial dan berbaur dengan masyarakat.
Lewat kegiatan futsal pula, Hambali beradaptasi bersama
komunitas / club olahraga. Karena menurutnya dimana ada komunitas disitu ada
rasa sosialnya.
Selain itu, Hambali mengaku paling suka bermain futsal dan
golf kalau ada waktu luang. Hambali berharap, untuk STMIK Nurdin Hamzah dan
mahasiwanya tetap jaya lah! “Lebih kreatif dan inovatif dalam proses
pembelajaran,” ujarnya baru-baru ini kepada harianjambi.com.
Sedangkan harapan untuk alumni STMIK Nurdin Hamzah Jambi,
Hambali berpesan agar sama sama membangun wadah khusus alumni sehingga dapat
membuat kontribusi untuk alumni dan masyarakat.
Selama menjadi dosen, Hambali juga memiliki suka duka
terhadap mahasiwanya. Dia banyak menemukan latar belakang dan karakter yang
berbeda terhadap mahasiswanya. Sehingga membuat Hambali banyak belajar dari
mereka. “Jadi intinya kita belajar, mahasiswa pun juga belajar, dan tidak ada
saling menggurui,” katanya.
Menurut Hambali Furnawan, yang paling berkesan baginya
adalah pergaulan sehaja dengan mahasiswa dengan ragam latar belakang yang
berbeda. “Walapaun kita bukan berasal dari kampus yang notabenenya yang lulusan
nya terseleksi, tetapi di situ kita banyak menemukan latar belakang mahasiwa
dari sesi financial, maupun asal dari mahasiswanya tersebut. Disitupun kita
banyak menemukan mahasiswa yang berpotensi di bidangnya,” ujarnya.(*)
Sumber : harianjambi.com